BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penentuan harga adalah proses
memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat sebagai pertukaran untuk
produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan, tempat pasaran,
persaingan, keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga juga merupakan
pembolehubah utama dalam teori peruntukan harga mikroekonomi. Penentuan harga adalah aspek
dasar pemodelan kewangan dan adalah salah
satu dari "empat P"campuran pemasaran. Tiga aspek lain
adalah barangan, promosi dan tempat.
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi
secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi,
ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi. Penentuan hargaa produk perlu
memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar
adalah produk inti ( core product ),Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk
pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang
akan disediakan produk ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
Penambahan produk baru pada satu lini
produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas
yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau
brand leveraging
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas perumusan
masalah dalam karya tulis yang timbul adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan strategi penentuan harga produk baru?
2. Bagaimana strategi penentuan harga produk baru yang sudah mapan?
3. Jelaskan cara – cara penentuan harga produk?
4. Jelaskan klasifikasi produk?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui strategi penentuan harga produk baru
2. Untuk mengetahui strategi penentuan harga produk baru yang sudah mapan
3. Untuk mengetahui cara – cara penentuan harga produk
4. Untuk mengetahui klasifikasi produk
BAB II
PENENTUAN HARGA PRODUK
A. Pengertian Penentun Harga Produk
Penentuan harga adalah proses
memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat sebagai pertukaran untuk
produknya. Penetapan harga sebagian besar berdasarkan pada banyak
permintaan. Apabila permintaan banyak, harga yang dikenakan akan tinggi. Akan
tetapi, bila permintaan sedikit, harga yang dikenakan akan rendah walaupun
dalam kedua kasus di atas harga satuan yang berlaku mungkin sama. Harga dapat
berbeda-beda berdasarkan konsumen. Harga yang lebih tinggi diberikan kepada
pembeli yang tidak mempedulikan harga, dan harga yang lebih rendah diberikan
pada pembeli yang memperhatikan harga. Penetapan harga seperti ini dapat
menghancurkan kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.
B. Strategi Penentuan Harga Produk Baru
Strategi penentuan harga pada
produk baru yaitu :
1. Skimming PriceStrategi skimming
Skimming PriceStrategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi
ketika produk barudiluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya.
Contoh handphone nokia,laptop, komputer, dan lain sebagainya.
2. Penetration Price / Harga PenetrasiStrategi harga penetrasi
Penetration Price / Harga PenetrasiStrategi harga penetrasi adalah
menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan
untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada
konsumen. Contoh : tarif layanan operator baruthree / 3, mie selera rakyat, so
klin MB, dan lain-lain.
penetapan harga. Misalnya, konsumen sangat tergantung pada harga sebagai
indikator kualitas sebuah produk
terutama pada waktu mereka harus membuat keputusan belisedangkan
informasi yang dimiliki tidak lengkap. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas produk sering
berubah-ubah seiringdengan perubahan
yang terjadi pada harga. Jadi semakin tinggi harga suatu produk makin tinggi pula kualitas produk yang dipersepsi oleh
konsumen. Konsumenmempunyai persepsi seperti ini pada
waktu mereka tidak memiliki petunjuk lain darikualitas
produk selain harga. Padahal persepsi kualitas dapat dipengaruhi pula olehreputasi
toko, periklanan, dan variabel-variabel lainnya.
“penentuan harga merupakan suatu
masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama
kalinya.Ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh produk
baru, ketika akan memperkenalkan produknya ke saluran distribusi baru atau
daerah baru, ketika akan melakukan penawaran atas suatu perjanjian kerja
baru.Definisi tersebut menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus memutuskan
dimana ia akan menempatkan produknya berdasarkan mutu dan harga. Dalam
beberapa pasar seperti pasar mobil, sebanyak delapan titik harga dapat
ditemukan.Dipasar mobil Indonesia terdapat merek puncak (standar emas),
contohnya Mercedez Benz dan Jaguar.Dibawahnya ada Merek mewah seperti BMW, Audi
dll, Dibawahnya lagi ada merek yang memenuhikebutuhan-kebutuhan khusus: Volvo
(keamanan) dan Porche (kinerja tinggi). Di tengah-tengah terdapatsejumlah merek
seperti Honda, Mitsubishi, Toyota. Satu tingkat dibawahnya adalah merek–merek
yangterutama memberi manfaat fungsional seperti Suzuki. Dibawah Suzuki ada
merek-merek lebih murah tapi juga memberikan kinerja memuaskan seperti
Hyundai. Paling bawah adalah merek-merek yang daya tariknyahanya harga yang menunjukkan bahwa
kedelapan tingkat penempatan produk ini tidak bersaing satu sama lain,tetapi
hanya bersaing dalam masing-masing kelompok. Namun dapat terjadi persaingan
antara segmen-segmen harga dan mutu.Tabel 2.2 menunjukan sembilan kemungkinan
strategi harga-mutu. Strategi diagonal 1, 5, dan 9 semuanyadapat bertahan pada
pasar yang sama; yaitu satu perusahaan menawarkan produk bermutu tinggi pada
hargatinggi, perusahaan lain menawarkan produk bermutu rendah pada harga
rendah. Ketiga pesaing tersebutdapat hidup bersama selama pasar terdiri dari
tiga kelompok pembeli, yaitu yang mementingkan mutu, harga,dan yang
mementingkan keseimbangan antara keduanya.Strategi penempatan 2, 3, dan 6
Menunjukan cara untuk menyerang posisi diagonal. Strategi 2 menyatakan, “Produk
kami memiliki mutu yang sama dengan produk 1 tetapi harga kami lebih rendah”.
Strategi 3menyatakan hal yang sama dan bahkan menawarkan penghematan yang lebih
besar. Jika pelanggan yangmementingkan mutu mempercayai pasaing ini, mereka
pasti akan membeli sari pesaing ini dan menghematuang (kecuali jika produk 1
memiliki daya tarik prestise). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah
ini.Strategi penempatan 4, 7, dan 8 mengenakan harga yang terlalu tinggi
dibandingkan dengan mutunya.Pelanggan akan merasa dirugikan dan mungkin akan
mengeluh atau menceritakan hal-hal buruk mengenai perusahaan. Strategi ini
harus dihindarkan oleh pemasar professional.Harga jual merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk,
konsumen akan membeli suatu produk apabila ada keseimbangan antara alasan dalam
menetapkanharga jual
C. Strategi Penentuan Harga Produk Yang Sudah Mapan
Menurut Tjiptono (2001 : 174) ada
beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali
strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya
adalah :
1. Adanya perubahan dalam lingkungan pasar, misalnya pesaing besar menurunkan
harga.
2. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya perubahan selera
konsumen.
Dalam melakukan peninjauan kembali
penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan mempunyai tiga alternatif
strategi, yaitu:
1. Mempertahankan Harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan
mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di
masyarakat.
2. Menurunkan Harga, Strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan
harus memiliki kemampuan finansial yang besar, sementara konsekuensi yang harus
ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat yang kecil.
3. Menaikan Harga, suatu
perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga dengan tujuan untuk
mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk melakukan
segmentasi pasar tertentu.
Suatu perusahaan dalam Penentuan harga
produk umumnya berorientasi pada 3 hal, yaitu:
1. Penentuan Harga yang Berorientasi Biaya Kebanyakan
suata perusahaan menetapkan harga berdasarkan biaya yang dikeluarkan.
Umumnya semua biaya, termasuk pengalokasian biaya tambahan, selalu berubah dan
dibuat berdasarkan perkiraan tingkat pelaksanaan. Penetapan harga yang
berorientasi biaya biasanya dilakukan dalam perdagangan eceran (bahan makanan,
mebel, kerajinan, pakaian) dan pesanan karena biayanya sulit ditentukan
sebelumnya, seperti pembuatan bangunan dan mesin yang khusus.Hal-hal yang perlu
menjadi pedoman dalam penetapan harga yang berorientasi biaya adalah:
a. Presentase kenaikan harga harus berbanding terbalik dengan harga satuan.
Artinya, semakin rendah harga satuan, semakin tinggi presentase kenaikan harga.
Contoh: Sebuah dompet yang semula harganya Rp. 20.000 dapat dijual dengan harga
Rp. 40.000.-atau terjadi kenaikan harga sebesar 100 %. Sementara seperangkat
meja kursi yang harganya Rp. 300.000 dapat dijual dengan harga Rp 450.000 atau
kenaikan harga relatif lebih rendah sebesar 50 %.
b. Tingkat kenaikan harga harus berbanding terbalik dengan harga penjualan.
Artinya, bila suatu produk semakin sering dibeli, maka kenaikan harga semakin
sedikit. Semakin sedikit produk tersebut dibeli, semakin tinggi kenaikan
harganya. Sebagai contoh: Surat kabar, rokok dan sabun mandi akan memiliki
kenaikan harga yang lebih rendah dari peralatan elektronik seperti komputer,
televisi, lemari es.
2. Penentuan Harga yang Berorientasi Permintaan.
Penetapan harga sebagian besar
berdasarkan pada banyak permintaan. Apabila permintaan banyak, harga yang
dikenakan akan tinggi. Akan tetapi, bila permintaan sedikit, harga yang
dikenakan akan rendah walaupun dalam kedua kasus di atas harga satuan yang
berlaku mungkin sama. Harga dapat berbeda-beda berdasarkan konsumen. Harga yang
lebih tinggi diberikan kepada pembeli yang tidak mempedulikan harga, dan harga
yang lebih rendah diberikan pada pembeli yang memperhatikan harga. Penetapan
harga seperti ini dapat menghancurkanke percayaan konsumen dalam jangka
panjang.
3. Penentuan Harga yang Berorientasi Persaingan.
Penetapan harga dilakukan bila harga
tersebut sebagian besar ditentukan oleh harga pesaing yang lain. Dalam hal ini
harga tidak perlu sama. Perusahaan dapat mempertahankan harga produknya lebih
tinggi atau lebih rendah dari harga produk pesaing dalam batasan presentase
tertentu. Jenis penetapan harga ini biasanya digunakan untuk menyaingi produk
yang tidak berbeda, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir dan
lain-lain. Penetapan harga yang berorientasi persaingan juga dapat digunakan
dalam penawaran kontrak.(diskopjatim)
E. Klasifikasi Produk
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas
besar menurut jenis konsumen yang menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer
products ) dan produk industri ( industrial products ). Dalam definisi secara
luas,produk juga meliputi entitas yang dapa dipasarkan seperti organisasi,
orang, distribusi, serta ide. Produk KonsumenØProduk konsumen adalah produk yang
dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
Produk konsumen meliputi produk
sehari-hari ( convenience products ), produk shopping ( shopping products ),
produk spesial ( specialty products ), sera produk yang tidak dicari ( unsought
products ). Produk ini berbeda dalam cara pembelian konsumen, dan oleh karena
itu rodk ini pun berbeda dalam cara pemasarannya,klasifikasi produk :
a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan
cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam
membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran, dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk dan jasa konsumen yang
jarang dibeli, sehingga pelanggan membandngkan kecocokan, kualitas, harga, dan
gayanya dengan cermat. Contohnya mebel, pakaian, mobil bekas, peralatan rumah
tangga utama, serta jasa hotel dan motel.
c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk konsumen dengan
karateristik unik atau identifkasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli
tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya.
Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan
sebagainya.
d. Produk yang tdak dicari ( unsought products ) adalah produk konsumen d mana
keberadaannya tdak diketahui, atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak
terfikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar inovasi baru yang yang
penting tidak dicari ( unsought ) sampai konsumen menyadarinya lewat iklan.
Produk IndustriØProduk industri
(industrial products ) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut
atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Jadi perbedaan antara produk
konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu.
Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :
1. Bahan dan suku cadang
2. Barang modal
3. Perlengkapan dan jasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah diaatas,penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan :
1. Penentuan harga adalah proses menentukan apa yang bakal diterima
sebuah syarikat sebagai pertukaran untuk produknya.
2. Menurut Tjiptono (2001 : 174) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu
perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga
produk-produknya yang sudah ada di pasar
3. Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang
menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer products ) dan produk industri (
industrial products ).
B. Saran
Berdasarkan pada permasalahan yang
diangkat oleh penulis yaitu mengenai penentuan harga produk, maka dari itu
penulis memberikan saran yaitu Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penentuan
harga produk,sesuaikanlah kualitas produk yang akan di jual.
tulisan ini adalah makalah dari temen gue devi panjaitan yang gue post diblog ini dengan seijin teman gue, dan berharap semoga dapat membantu pembaca. terimakasih. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar