Hellow, balik lagi ke blog. Kali ini
ada cerita apa yah?? Blog ini uda mulai gak jelas, tapi pada dasarnya
emang ga ada tema pasti untuk nulis blog
ini, yah apa ajja, pelajaran boleh dan selebihnya buat curhat she…hahahaha….
Ini curhat kesemua orang jadi selamat menikmati.
Kali ini gue pengen cerita tentang
seseorang yang sudah cukup lama gue kenal (pasti cowo!). yap! Tentang seorang
cowo mungkin lebih tepatnya klo gue bilang pria (oow). Kenapa pria?? Karena gue
wanitanya. (HAHAHA!)
Pria ini seseorang yang gue kenal 7
tahun lalu, klo ga salah tahun 2008. Saat itu gue lagi liburan dan ikut kakak
gue yang baru jadi senior dan asistan lab. Kakak gue jurusan fisika dan gue
paling ga ngerti fisika, nilai terendah gue di sekolah yah fisika. Skip!! Gue
ikut kakak gue ke lab, dan mereka sedang mengawasi junior-junior yang baru
masuk kuliah. Yah namanya senior, dalam situasi apapun tetap aja ngerjain
juniornya. Gue yang lagi duduk manis tiba-tiba disamperin oleh seseorang dan
dia nanyain naman gue, dan gue balas dengan diam seribu bahasa (caelah!). dia junior
yang dikerjainn sama seniornya buat nanya-nanya tentang gue. Gue orang yang
sedikit sombong, cuek dan sangat berhati-hati sama orang baru. Dan tentu aja
gue ga bilang apa-apa sama junior itu.
Walau cuma sekilas dan sesaat, gue
masih teringat wajah polos dan lucunya junior kakak gue itu. Apalagi kakak gue
sering ingatin tentang kejadian itu, makin dipikir makin lucu, jujur aja gue
suka junior kakak gue itu. Hari berganti, bulan berjalan, tahun pun terlewati,
gue hijrah ke ibukota buat lanjutin kuliah dan suatu ketika ada seseorang yang
invite FB gue, saat itu gue masih alay, nama FB gue juga aneh banget. Dan orang
yang invite itu adalah si “pria”, entah gimana menggambarkan perasaan gue itu,
yang pasti gue seneng. Berawal dari pertemanan FB hingga nomor telpon dan hubungan pun dimulai. Dari yang Cuma say
hellow hinggan menjurus modus, banyak hal yang terjadi. Dia (pria) orang yang
selalu ada hampir di setiap hari-hari gue, bahkan saat gue gak bisa terlelap,
dia nemenin malam-malam gue. Entah uda berapa pulsa yang habis buat smsan,
telponan, dia selalu ada dari awal perkuliahan gue, saat gue butuh orang dalam
kesendirian diperantauan. Gue bener-bener suka dia, tapi saat itu gue jatuh
cinta sama orang lain, dan dia (pria) jauh dari gue, gue lebih pilih seseorang
yang dekat gue.
Singkat cerita, selama 4 tahun sejak
gue berkomunikasi sama dia, begitu banyak hal yang uda terlewati. Gue uda cukup
banyak ganti pacar dan dia juga berganti pacar. Tapi tetap saja komunikasi
tetap ada dengan dia. Mungkin klo diumpamakan, hati gue itu kayak lahan kosong
yang dibangun rumah megah, diisi perabolatan bagus dan mahal sama si pria, trus
di kontrakan. Gue ga tau apa suatu saat nanti saat rumah itu tak lagi
dikontrakan, pria itu akan menempatinya atau mungkin menjualnya.
Beberapa kali pria itu menyatakan
cinta, tapi apa yang bisa gue lakukan?? Gue terlalu takut mempermainkannya, gue
takut kehilangan dia. Sebenarnya gue gak pernah nolak dia, gue hanya mau di
tetap disamping gue. Bagaimana gue bisa terima dia saat dia jauh dari gue,
bagaimana gue bisa terima dia saat gue Cuma hitungan jari ketemu dia. Entah uda
berapa kali gue mencoba berhenti merindukannya, berhenti berharap dan
melupakan. Tapi selalu dia yang hadir saat gue dekat sama orang lain, dia jadi
acuan tolak ukur, gue selalu bandingin orang baru dengan dia. Kenyataannya dia hampir selalu menang, hanya
saja dia tak pernah benar-benar disamping gue. Saat banyak pria lain berusaha
mendapatkan hati gue dan gak sedikit dari mereka datang jauh-jauh ke ibukota Cuma
buat ketemu gue, pria satu tadi tetap diam ditempatnya. Gue heran, jika
pria-pria lain dengan perjuangan untuk ketemu gue masih ajja jadi pertimbangan
bagaimana bisa gue percaya dengan pria yang hanya menggunakan HPnya?!
Pria itu selalu bisa mengobrak-abrik
hati gue, dia kayak moodbuster buat gue, bahkan hanya dengan memikirkannya. Gue
senang dan sangat bersyukur kenal dia, gue sangat bahagia saat hadir di wisudanya
walau gue harus pingsan krn kecapean. Itu salah satu momen terbaik di hidup
gue, itu pertemuan gue sama dia yang pertama setelah saling kenal. Walau ada
kekecewaan karena dia ga nyamperin gue saat gue lagi mudik, dan dia malah hadir
di bandara saat gue mau kembali ke ibukota. Bukan karena gue ga senang tapi
saat itu gue terlalu kecewa.
Pria itu orang yang selalu gue pikirin
saat gue butuh seseorang, saat gue senang, bahkan saat gue sedih. Dia orang
yang selalu ada di hati gue bahkan saat dia hanya diam. Dia orang yang selalu
bisa jadi alasan gue buat tersenyum, dia orang yang akan membuat teman-teman
gue terpesona dengan cerita kisah gue. Dia orang yang membuat gue merasa cantik
luar dalam. Beberapa kali gue pernah bilang sayang tapi dia tak pernah percaya
dan menganggap semua omongan gue modus. Bukan gue yang menolak atau
mempermainkannya hanya saja dia yang gak pernah percaya sama gue.
Gue gak bisa bilang gue jatuh cinta
pandangan pertama tapi sejak pertama ketemu, dia udah menggetarkan hati gue
(cieeeee….). gue senang bgt saat dia membicarakan masa depan dengan gue, pengen
gue meluk dia dan bilang terimakasih tapi dia jauh. Gue terlalu berharap
banyak, dan pada akhirnya gue sering kecewa. Mungkin dia ga sadar tapi gue
bener-bener mengharapkan janjinya. Misalnya beberapa minggu yang lalu, dia
janji mau nelpon gue dan gue nungguin sepanjang malam, dan dia melupakannya. Gue
ngerasa jadi orang bodoh! Gue kesel saat seminggu kemudian dia nelpon gue dan
gue marah-marah, dia malah ngebiarin gue. Dia bilang dia kangen gue yang dulu,
kangen gue yang selalu ceria dan menyenangkan, kangen gue yang selalu tertawa
dan bawel. Dia Cuma berharap apa yang dia mau, dia sepertinya ga sadar sikap
gue ditentukan sama sikapnya. Dulu dia yang selalu nurut dengan sikap kekanakan
gue, dia yang selalu terima dengan sikap manja gue, dia yang selalu ngebujuk dan
tak pernah ingkar janji. Sekarang?? Semua berubah, dia suka kesel saat gue
kekanakan, manja dan bawel. Mungkinkah hatinya sekarang berubah? Apa gue bukan
orang yang bener-benar diharapkannya?
Sekarang hari ulang tahunnya, dan
tulisan ini adalah isi hati gue yang mungkin dia ga pernah tau, masih banyak
yang pengen gue bilang, tapi klo dia mau tau, dia harus ngajak gue liburan dulu
kali yah… (MODUS!!!) hhahaha…. Gue pengen seh kasih hadiah tapi kemaren gue
minta boneka gak di kasih (ngambek nieh…). Yaudahlahyah…
Selamat
ulang tahun sayang, jaga kesehatan, tetap semangat dan sukses selalu, TUHAN
penuhkan sukacita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar