Senin, 15 Desember 2014

BONGKAR!!


           Hellow, balik lagi ke blog. Kali ini ada cerita apa yah?? Blog ini uda mulai gak jelas, tapi pada dasarnya emang  ga ada tema pasti untuk nulis blog ini, yah apa ajja, pelajaran boleh dan selebihnya buat curhat she…hahahaha…. Ini curhat kesemua orang jadi selamat menikmati.

          Kali ini gue pengen cerita tentang seseorang yang sudah cukup lama gue kenal (pasti cowo!). yap! Tentang seorang cowo mungkin lebih tepatnya klo gue bilang pria (oow). Kenapa pria?? Karena gue wanitanya. (HAHAHA!)

          Pria ini seseorang yang gue kenal 7 tahun lalu, klo ga salah tahun 2008. Saat itu gue lagi liburan dan ikut kakak gue yang baru jadi senior dan asistan lab. Kakak gue jurusan fisika dan gue paling ga ngerti fisika, nilai terendah gue di sekolah yah fisika. Skip!! Gue ikut kakak gue ke lab, dan mereka sedang mengawasi junior-junior yang baru masuk kuliah. Yah namanya senior, dalam situasi apapun tetap aja ngerjain juniornya. Gue yang lagi duduk manis tiba-tiba disamperin oleh seseorang dan dia nanyain naman gue, dan gue balas dengan diam seribu bahasa (caelah!). dia junior yang dikerjainn sama seniornya buat nanya-nanya tentang gue. Gue orang yang sedikit sombong, cuek dan sangat berhati-hati sama orang baru. Dan tentu aja gue ga bilang apa-apa sama junior itu.

          Walau cuma sekilas dan sesaat, gue masih teringat wajah polos dan lucunya junior kakak gue itu. Apalagi kakak gue sering ingatin tentang kejadian itu, makin dipikir makin lucu, jujur aja gue suka junior kakak gue itu. Hari berganti, bulan berjalan, tahun pun terlewati, gue hijrah ke ibukota buat lanjutin kuliah dan suatu ketika ada seseorang yang invite FB gue, saat itu gue masih alay, nama FB gue juga aneh banget. Dan orang yang invite itu adalah si “pria”, entah gimana menggambarkan perasaan gue itu, yang pasti gue seneng. Berawal dari pertemanan FB hingga nomor telpon  dan hubungan pun dimulai. Dari yang Cuma say hellow hinggan menjurus modus, banyak hal yang terjadi. Dia (pria) orang yang selalu ada hampir di setiap hari-hari gue, bahkan saat gue gak bisa terlelap, dia nemenin malam-malam gue. Entah uda berapa pulsa yang habis buat smsan, telponan, dia selalu ada dari awal perkuliahan gue, saat gue butuh orang dalam kesendirian diperantauan. Gue bener-bener suka dia, tapi saat itu gue jatuh cinta sama orang lain, dan dia (pria) jauh dari gue, gue lebih pilih seseorang yang dekat gue.

          Singkat cerita, selama 4 tahun sejak gue berkomunikasi sama dia, begitu banyak hal yang uda terlewati. Gue uda cukup banyak ganti pacar dan dia juga berganti pacar. Tapi tetap saja komunikasi tetap ada dengan dia. Mungkin klo diumpamakan, hati gue itu kayak lahan kosong yang dibangun rumah megah, diisi perabolatan bagus dan mahal sama si pria, trus di kontrakan. Gue ga tau apa suatu saat nanti saat rumah itu tak lagi dikontrakan, pria itu akan menempatinya atau mungkin menjualnya.

          Beberapa kali pria itu menyatakan cinta, tapi apa yang bisa gue lakukan?? Gue terlalu takut mempermainkannya, gue takut kehilangan dia. Sebenarnya gue gak pernah nolak dia, gue hanya mau di tetap disamping gue. Bagaimana gue bisa terima dia saat dia jauh dari gue, bagaimana gue bisa terima dia saat gue Cuma hitungan jari ketemu dia. Entah uda berapa kali gue mencoba berhenti merindukannya, berhenti berharap dan melupakan. Tapi selalu dia yang hadir saat gue dekat sama orang lain, dia jadi acuan tolak ukur, gue selalu bandingin orang baru dengan dia.  Kenyataannya dia hampir selalu menang, hanya saja dia tak pernah benar-benar disamping gue. Saat banyak pria lain berusaha mendapatkan hati gue dan gak sedikit dari mereka datang jauh-jauh ke ibukota Cuma buat ketemu gue, pria satu tadi tetap diam ditempatnya. Gue heran, jika pria-pria lain dengan perjuangan untuk ketemu gue masih ajja jadi pertimbangan bagaimana bisa gue percaya dengan pria yang hanya menggunakan HPnya?!

          Pria itu selalu bisa mengobrak-abrik hati gue, dia kayak moodbuster buat gue, bahkan hanya dengan memikirkannya. Gue senang dan sangat bersyukur kenal dia, gue sangat bahagia saat hadir di wisudanya walau gue harus pingsan krn kecapean. Itu salah satu momen terbaik di hidup gue, itu pertemuan gue sama dia yang pertama setelah saling kenal. Walau ada kekecewaan karena dia ga nyamperin gue saat gue lagi mudik, dan dia malah hadir di bandara saat gue mau kembali ke ibukota. Bukan karena gue ga senang tapi saat itu gue terlalu kecewa.

          Pria itu orang yang selalu gue pikirin saat gue butuh seseorang, saat gue senang, bahkan saat gue sedih. Dia orang yang selalu ada di hati gue bahkan saat dia hanya diam. Dia orang yang selalu bisa jadi alasan gue buat tersenyum, dia orang yang akan membuat teman-teman gue terpesona dengan cerita kisah gue. Dia orang yang membuat gue merasa cantik luar dalam. Beberapa kali gue pernah bilang sayang tapi dia tak pernah percaya dan menganggap semua omongan gue modus. Bukan gue yang menolak atau mempermainkannya hanya saja dia yang gak pernah percaya sama gue.

          Gue gak bisa bilang gue jatuh cinta pandangan pertama tapi sejak pertama ketemu, dia udah menggetarkan hati gue (cieeeee….). gue senang bgt saat dia membicarakan masa depan dengan gue, pengen gue meluk dia dan bilang terimakasih tapi dia jauh. Gue terlalu berharap banyak, dan pada akhirnya gue sering kecewa. Mungkin dia ga sadar tapi gue bener-bener mengharapkan janjinya. Misalnya beberapa minggu yang lalu, dia janji mau nelpon gue dan gue nungguin sepanjang malam, dan dia melupakannya. Gue ngerasa jadi orang bodoh! Gue kesel saat seminggu kemudian dia nelpon gue dan gue marah-marah, dia malah ngebiarin gue. Dia bilang dia kangen gue yang dulu, kangen gue yang selalu ceria dan menyenangkan, kangen gue yang selalu tertawa dan bawel. Dia Cuma berharap apa yang dia mau, dia sepertinya ga sadar sikap gue ditentukan sama sikapnya. Dulu dia yang selalu nurut dengan sikap kekanakan gue, dia yang selalu terima dengan sikap manja gue, dia yang selalu ngebujuk dan tak pernah ingkar janji. Sekarang?? Semua berubah, dia suka kesel saat gue kekanakan, manja dan bawel. Mungkinkah hatinya sekarang berubah? Apa gue bukan orang yang bener-benar diharapkannya?

          Sekarang hari ulang tahunnya, dan tulisan ini adalah isi hati gue yang mungkin dia ga pernah tau, masih banyak yang pengen gue bilang, tapi klo dia mau tau, dia harus ngajak gue liburan dulu kali yah… (MODUS!!!) hhahaha…. Gue pengen seh kasih hadiah tapi kemaren gue minta boneka gak di kasih (ngambek nieh…). Yaudahlahyah…



Selamat ulang tahun sayang, jaga kesehatan, tetap semangat dan sukses selalu, TUHAN penuhkan sukacita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar