Jumat, 14 Maret 2014

makalah FORCASTING AND DEMAND MEASUREMENT



Bab 1
Bahasan Kasus Masalah
FORCASTING AND DEMAND MEASUREMENT
Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhna, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar. Ramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun kas yang dibutuhkan untk investasi dan operasi; oleh bagian produksi untuk menetapkan tingkat kapasitas dan produksi; oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan yang tepat; dan oleh bagian sumber daya manusia untuk mempekerjakan jumlah pekerja yang dibutuhkan.

Ukuran Permintaan Pasar
Ukuran pasar bergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk tawaran pasar teretentu. Namun, ada banyak cara produktif untuk menguraikan pasar :
·         Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan level minat yang memadai atas tawaran pasar tertentu. Akan tetapi, minat konsumen tidak memadai untuk mendefinisikan pasar. Para calon konsumenharus mempunyai pendapatan yang cukup untuk membeli produk tersebut dan akses terhadap produk yang ditawarkan itu.
·         Pasar yang tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan akses terhadap tawaran pasar tertentu . Untuk beberapa tawaran pasar, perusahaan atau negara dapat membatasi penjualan kepada kelompok-kelompok tertentu.
·         Pasar sasaran adalah bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat dan telah diputuskan oleh perusahaan untuk dimasuki.
·         Pasar yang tertembus adalah sekumpulan konsumen yang telah membeli produk perusahan.

Definisi-definisi pasar tersebut merupakan perangkat yang berguna untuk perencanaan pasar. Bil aperusahaan tidak puas dengan penjualannya saat ini, ia dapat mengambil beberapa tindakan. Ia dapat berusaha menarik semakin besar persentase pembeli dan pasar sasarannya. Ia dapat menurunkan kualifikasi calon pembeli. Ia dapat mengembangkan pasar yang teredia dengan membuka jaringan distribusi dimana saja atau menurunkan harga; atau memposisikan kembali dirinya pada benak pelanggannya.

Perbendaharaan kata untuk pengukuran permintaan

Permintaan pasar
Permintaan pasar suatu produk adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu, pada periode waktu tertentu, di lingkungan pemasaran tertentu, dan dengan program pemasaran tertentu.

Ramalan pasar
Hanya satu level pengeluaran pemasaran industry yang benar-benar akan terjadi. Permintaaan pasar pada level itu disebut ramalan pasar.

Potensi pasar
Potensi pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industry mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran yang sudah tertentu.

Permintaan perusahaan
Permintaan perusahaan adalah estimasi pangsa permintaan pasar perusahaan tersebut pada sejumlah level alternative usaha pemasaran perusahaan pada periode waktu yang sudah tertentu. Pangsa permintaan pasar suatu perusahaan bergantung pada bagaimana produk, pelayanan, harga, komunikasi dan aspek lain di perusahaan tersebut dipandang oleh konsumen bila dibandingkan dengan para pesaingnya.

Ramalan penjualan perusahaan
Ramalan penjualan perusahaan adalah level penjualan perusahaan yang diharapkan, yakni yang dihitung berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan. Ada dua konsep lain yang perlu disebutkan yang terkait dengan  ramalan penjualan perusahaan.
§  Kuota penjualan adalah seperangkat sasaran penjualan untuk lini produk ,divisi perusahaan, atau tenaga penjualan. Kuota penjualan itu merupakan perangkat manajerial untuk mendefinisikan dan mendorong usaha penjualan.
§  Anggaran penjualan adalah estimasi konservatif mengenai volume penjualan yang diharapkan dan digunakan terutama dalam pembuatan keputusan-keputusan pembelian,produksi, dan arus kas terkini. Anggaran penjualan tersebut berdasarkan ramalan penjualan dan tuntutan untuk menghindari risiko yang berlebihan.

Potensi penjualan perusahaan
Potensi penjualan perusahaan adalah penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika dibandingkan dengan para pesaingnya.





Bab 2
Analisis Masalah
Mengestimasi Permintaan Terkini
Potensi Pasar Total
Potensi pasar total adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi seluruh perusahaan industri tertentu selama periode yang sudah tertentu, bila sudah diketahui level usaha pemasaran industri dan kondisi lingkungannya.
Cara umum untuk mengestimasi potensi pasar total adalah estimasikan jumlah potensi pembeli dan kalikan dengan jumlah rata-rata yang dibeli oleh seorang pembeli serta kalikan dengan harganya. Variasi dari metode itu adalah metode rasio rantai (chain ratio method). Metode itu berupa mengalikan angka dasar dengan sejumlah persentase penyesuaian.
Bila 100 juta orang membeli buku setiap tahun, dan rata-rata buku yang dibeli oleh pembeli tiga buku tiap tahun $6 miliar (100 juta x 6 x $20). Komponen yang paling sulit diestimasi adalah jumlah pembeli produk tertentu atau di pasar tertentu. Orang selalu dapat memulai perhitungan itu dengan populasi total negara tertentu, katakan saja 261 juta orang. Langkah selanjutnya adalah mengeluarkan kelompok yang sudah pasti tidak akan membeli produk yang bersangkutan. Marilah kita asumsikan bahwa orang buta huruf dan anak di bawah 12 tahun tidak membeli buku, dan jumlah mereka 20 persen dari populasi.

Potensi Pasar Wilayah
Perusahaan-perusahaan menghadapi masalah dalam memilih wilayah terbaik dan mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal ke berbagai wilayah tersebut. Karena itu mereka perlu mengestimasi potensi pasar sejumlah kota, negara bagian dan negara yang berbeda-beda. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah : metode pembentukan pasar (the market buildup method) yang digunakan khusus oleh para pemasar bisnis/perusahaan dan metode indeks berbagai faktor (the multiple factor index method) yang digunakan khususnya oleh para pemasar konsumen/barang konsumsi.

Metode Pembentukan Pasar (Market Buildup Method)
Metode pembentukan pasar memerlukan pengidentifikasikan seluruh calon pembeli di masing-masing pasar dan pengestimasikan potensi pembelian mereka. Metode itu memberikan hasil yang akurat bila kita mempunyai daftar seluruh calon pembeli dan estimasi yangbaik atas apa yang akan mereka beli.
Perhatikan perusahaan peralatan mesin yang ingin mengestimasi potensi pasar wilayah atas mesin bubut kayunya didaerah Boston. Langkah pertama adalah mengidentifikasi seluruh calon pembeli mesin bubut kayu di daerah Boston. Para pembeli itu terutama terdiri dari pabrik-pabrik yang harus membentuk atau melubangi kayu sebagai bagian dari operasinya, sehingga perusahaan itu dapat menyusun daftar dengan mengutip dari buku daftar seluruh pabrik di daerah Boston. Kemudian, ia dapat mengestimasi jumlah mesin bubut yang mungkin di beli oleh tiap-tiap industri berdasarkan jumlah mesin bubut per ribuan pekerja atau per $1 juta penjualan di industri tersebut.
Metode yang efisien untuk mengestimasi potensi pasar wilayah adalah metode yang menggunakan Sistem Klasifikasi Amerika Utara (North American Industry Classification System – NICS) yang dikembangkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat bersama pemerintah Kanada dan Mexico. NAICS mengklasifikasikan seluruh pabrik ke dalam 20 sektor industri utama. Masing-masing sektor selanjutnya diuraikan menjadi struktur hirarkis enam digit sebagai berikut (diilustrasikan dengan paging).
51                    Sektor Industri (informasi)
513                  Sektor Industri (Siaran dan Telekomunikasi)
5133                Kelompok Industri (Telekomunikasi)
51332              Industri (Saluran telekomunikasi nirkabel, kecuali satelit)
513321            Industri Nasional (US Paging)
Untuk setiap angka NAIC enam digit, perusahaan dapat membeli CD-Rooms direktori bisnis yang menyajikan profil perusahaan komplit dari jutaan perusahaan yang disubklasifikasikan berdasarkan lokasi, jumlah karyawan, penjualan tahunan dan nilai bersih.
Untuk menggunakan NAIC, pabrik mesin bubut mula-mula harus menentukan kode NAIC enam digit yang menggambarkan produk-produk yang pabrik pembuatan produk-produk tersebut cenderung memerlukan mesin bubut. Untuk memperoleh gambaran penuh mengenai seluruh industri NAIC enam digit yang mungkin menggunakan mesin bubut, perusahaan itu dapat menggunakan tiga metode : (1) menentukan kode NAIC para pelanggan lamanya, (2) melihat-lihat buku petunjuk NAIC dan memeriksa seluruh industri empat digit yang mungkin berminat pada mesin bubut (3) mengirimkan kuesioner ke berbagai perusahaan untuk menanyakan minat mereka pada mesin bubut kayu.
Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan dasar yang tepat untuk mengestimasi jumlah mesin bubut yang akan digunakan masing-masing industri. Misalkan saja penjualan industri yang menjadi pelanggan perusahaan itu dianggap merupakan dasar yang terbaik. Sebagai contoh, pada nomor SIC 2511, 10 mein bubut mungkin digunakan untuk setiap penjualan senilai $1 juta. Setelah perusahaan itu mengestimasi tingkat kepemilikan mesin bubut dibandingkan dengan penjualan industri pelanggannya itu, maka ia dapat menghitung potensi pasar.
Tabel 4.10 Menghitung Indeks Perkembangan Merek
(Brand Development Indek-BDI)

(a) Persentase dari Merek A.S
(b) Persentase dari Kategori A.S
BDI
Wilayah
Penjualan
Penjualan
(a : b) x 100
Seattle
Portland
Boston
Toledo
Chicago
Baltimore
3.09
6.74
3.49
0.97
1.13
3.12
2.71
10.41
3.85
0.81
0.81
3.00
114
65
91
120
140
104

Metode Indeks Banyak Faktor (Multiple Factor Method)
Seperti para pemasar bisnis, perusahaan barang konsumsi juga harus mengestimasi potensi pasar wilayah. Akan tetapi, pelanggan perusahaan konsumen jumlahnya terlalu banyak sehingga sulit didaftar. Dengan demikian, metode yang paling umum digunakan di pasar konsumen adalah metode indeks yang sederhana. Pabrik obat, misalnya, dapat berasumsi bahwa potensi pasar untuk obat berhubungan langsung dengan ukuran populasi. Bila negara bagian Virginia mempunyai penduduk 2.28 persen dari penduduk total Amerika Serikat, perusahaan obat tersebut dapat berasumsi bahwa Virginia akan menjadi pasar untuk 2.28 persen dari total obat yang terjual.
Akan tetapi, faktor tunggal jarang dapat dijadikan sebagai indikator lengkep mengenai peluang penjualan. Penjualan obat regional juga dipengaruhi oleh penghasilan per kapita dan jumlah dokter per 10.0000 penduduk. Dengan demikian adalah diberi akal untuk menyusun indeks banyak faktor yang masing-masing faktornya diberi bobot tertentu. Angka-angka tersebut adalah bobot yang dilekatkan  ke masing-masing variabel. Sebagai contoh, anggaplah Virginia memiliki 2.00 persen penghasilan pribadi yang siap dibelanjakan (disposable personal income) di AS, 1.96 persen penjualan eceran di AS, dan 2.28 persen populasi AS, serta bobot masing-masing 0.5; 0.3 dan 0.2. Indeks daya beli (byuing power index) untuk Virginia menjadi 0.5 (2.00) + 0.3 (1.96) + 0.2 (2.28) = 2.04. Dengan demikian, 2.04 persen penjualan obat nasional dapat diharapkan terjadi di Virginia.
Bobot yang digunakan dalam indeks daya beli itu dapat dikatakan bersifat arbitrer (tidak ada aturan yang pasti). Bobot-bobot lain dapat digunakan bila dianggap tepat. Lebih jauh lagi, pabrik tertentu akan menyesuaikan potensi pasar terhadap beberapa faktor tambahan, seperti kehadiran pesaing di pasar yang bersangkutan, biaya promosi lokal, faktor musiman, dan keganjilan pasar lokal.
Penjualan industry dan pangsa pasar
Selain memperkirakan potensi total dan potensi wilayah, perusahaan pelu mengetahui penjualan industry actual yang terjadi di pasarnya. Tugas itu berarti mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka.
Cara lain untuk mengestimasi penjualan adalah dengan membeli laporan dari perusahaan riset pemasaran yang mengaudit penjualan total dan penjualan per merek. Contoh, Nielsen Media Research mengaudit penjualan eceran untuk berbagai kategori produk di pasar swalayan dan took obat serta menjual informasi itu ke sejumlah perusahaan yang tertarik. Audit itu dapat memberikan informasi yang berharga tentang penjualan kategori produknya secara total dan penjualannya per merek. Perusahaan itu dapat membandingkan kinerjanya terhadap industry total dan pesaing tertentu untuk melihat apakah ia bertambah atau kehilangan pangsa pasar.
Para pemasar barang bisnis umumnya lebih mengalami kesulitan dalam mengestimasi penjualan industry dan pangs pasar. Para pemasar bisnis tidak mempunyai perusahaan seperti Nielsen yang dapat diandalkan. Para distributor umumnya tidak mau memberikan informasi tentang berapa banyak produk pesaing yang mereka jual. Oleh karena itu, para pemasar barang bisnis beroperasi dengan hanya sedikit pengetahuan tentang pangsa pasar yang mereka dapatkan.
Mengestimasi Permintaan yang Akan Datang
Perusahaan-perusahaan umumnya menggunakan prosedur tiga tahap untuk menyiapkan ramalan penjualan. Mula-mula mereka menyiapkan ramalan perekonomian makro, lalu diikuti oleh ramalan industry, dan setelah itu diikuti oleh ramalan penjualan perusahaan. Ramalan perekonomian makro membutuhkan proyeksi tingkat inflasi, pengangguran, tingkat suku bunga, pengeluaran konsumen, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, ekspor neto, dan variabel-variabel lainnya. Hasil akhirnya adalah ramalan produk nasional bruto, yang kemudian digunakan berasama dengan indicator-indikator lingkungan lainnya untuk membuat ramalan penjualan industry. Kemudian, perusahaan menurunkan angka ramalan penjualannya dengan mengasumsikan bahwa perusahaan itu akan mendapat sejumlah pangsa pasar tertentu.
Survei Maksud Pembeli
Meramal adalah seni untuk mengantisipasi apa y ang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting, maka mereka harus disurvei terlebih dahulu. Atas barang-barang konsumsi tahan lama yang utama (misalnya peralatan rumah tangga yang utama), beberapa organisasi riset melakukan survei periodik mengenai maksud pembelian pelanggan. Organisasi-organisasi itu menanyakan hal-hal sebagai berikut :
Apakah anda berniat membeli mobil dalam enam bulan mendatang
0.00                 0.20                 0.40                 0.60            0.80             1.00
Tidak               agak                cukup               mungkin      sangat        pasti
Mungkin          mungkin          mungkin                              mungkin
Tabel tersebut disebut skala probabilitas pembelian.
Gabungan Pendapat Tenaga Penjual
Bila mewawancarai pembeli dianggap tidak praktis, perusahaan dapat meminta para tenaga penjualnya mengestimasi penjualan di masa depan. Masing-masing tenaga penjual mengestimasi jumlah masing-masing produk perusahaan yang akan dibeli oleh masing-masing pembeli yang sudah ada dan calon pembeli.
Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan estimasi yang dibuat oleh tenaga penjualnya tanpa melakukan beberapa penyesuaian. Perwakilan penjualan dapat bersikap pesimis atau optimis, atau beralih dari satu ekstrem ke ekstrem lain karena kemunduran atau keberhasilan penjualan akhir-akhir ini.
Pendapat Pakar
Perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar, yang mencakup dealer, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi perdagangan. Perusahaan peralatan besar menyurvei para dealer secara periodik untuk membuat ramalan jangka pendek. Estimasi dealer rentan terhadap kekuatan dan kelemahan yang sama dengan estimasi tenaga penjual. Banyak perusahaan membeli ramalan ekonomi dan industri dari perusahaan pembuat ramalan ekonomi yang terkenal. Para spesialis peramalan itu mampu membuat ramalan ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan itu, karena mereka mempunyai lebih banyak data yang tersedia dan lebih banyak keahlian.

Analisis Penjualan Masa Lalu
Ramalan penjualan dapat disusun berdasarkan penjualan yang lalu. Analisis runtut waktu (time series analysis) adalah penguraian runtut waktu yang lalu menjadi empat komponen (tren, siklus, musiman, dan komponen tak teratur) dan memproyeksikan komponen-komponen itu ke masa depan. Pelancaran eksponensial (exponential smoothing) adalah memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara menggabungkan rata-rata penjualan yang lalu dan penjualan terkini, dengan memberikan bobot yang lebih besar ke penjualan  terkini. Analisis permintaan statistikal adalah berupa pengukuran level dampak masing-masing dari serangkaian faktor kausal (misalnya, penghasilan, pengeluaran pemasaran, harga) pada level penjualannya. Akhirnya, analisis ekonometrik adalah berupa penyusunan seperangkat persamaan yang menggambarkan sistem tertentu yang selanjutnya menghasilkan kesesuaian dengan sejumlah parameter secara statistik.

Metode Uji Pasar.
Bila pembeli tidak merencanakan pembelian mereka secara seksama atau para pakar tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, maka uji pasar secara langsung perlu dilakukan. Uji pasar langsung, diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan produk baru atau penjualan produk yang sudah ada diwilayah atau saluran distribusi baru.




BAB 3
KESIMPULAN
Terdapat dua tipe permintaan : permintaan pasar dan permintaan perusahaan. Untuk mengestimasi permintaan terkini, perusahaan berusaha menentukan potensi pasar total, potensi pasar wilayah, penjualan industry, dan pangsa pasar. Untuk mengestimasi permintaan di masa depan, perusahaan dapat melakukan survei atas maksud pemebeli, minta masukan dari tenaga penjualnya, mengumpulakan pendapat para pakar, dan melakukan uji pasar. Model matematis, teknik statistic lanjutan, dan prosedur pengumpulan data yang terkomputerisasi menjadi hal yang sangat penting bagi semua tipe peramalan permintaan dan penjualan.
Melibatkan tenaga penjual ke dalam peramalan akan menghasilkan sejumlah manfaat. Para perwakilan penjualan mungkin mempunyai wawasan yang lebih baik mengenai kecenderungan yang sedang terjadi di pasar dibandingkan sejumlah kelompok lain. Setelah berpartisipasi dalam proses peramalan, para perwakilan penjualan akan mempunyai keyakinan yang lebih tinggi mengenai kuota penjualan mereka dan memperoleh insentif yang lebih besar untuk mencapainya.

Rabu, 05 Maret 2014

aku KUAT karena TUHANKU hebat!


masih ditempat yang biasa, spel dekat kosan, sepertinya tiap minggu selalu hadir isi absen disini, lumayan buat numpang download acara mingguan favorit "runningman".
Kemarin dengan tekad yang ingin serius kuliah, gue ngurus KRS yang belom beres-beres hampir 5minggu, dan gue tetep nekat ketemu dosen paling ngeselin bagian pengajaran,sebut saja "oto", berapa kali ketemu pak oto ini dan selalu makan hati. dengan senyum manis gue samperin beliau dan meminta bantuan untuk penyelesain KRS dan tentu saja, seperti yang sudah-sudah, gue dimarahin, dinasehatin, disalahin, dan di suruh kesana kemari. Tapi gapapa, saat itu gue cuma tersenyum melihat semua staf disitu, gue coba sabar, yah namanya mahasiswa tingkat akhir, lebih baik nurut daripada susah nantinya. Gue ikutin maunya itu dosen, gue ke bagian keuangan 2x, lapor sana sini ntah lah cuma makan waktu sekitar 45menit untuk menyelesaikan KRS itu, tapi setelah selesai gue ngerasa sedih bgt, bahkan sambil ngetik ini pun mata gue uda berair. Ntah apa yang salah, tapi rasanya batin gue tersiksa bgt krn kejadian itu. Mungkin ini susahnya mahasiswa.
setelah KRS, masalah gue belom selesai, gue ngelapor ke dosen makro gue, krn gue blom dapat kelompok dan minta kebijaksanaan dan alhasil gue di suruh buat paper dan mempresentasikannya di kelas SENDIRIAN. gue seh siap ajja cuma kalo dipikir-pikir gue bakal dikroyok sama anak-anak angkatan baru sekelas, dan gue harus siap. Selesai ketemu dosen gue ngurus buku perpus yang gue pinjem tahun lalu, ceritanya gue pinjem buku semester lalu tapi kartu perpus gue dipinjem sama temen gue, dan dia berniat ngembaliin buku yang gue pinjem tapi yg ada malah buku itu ga dipulangin sampe kemaren gue balikin ke perpus. Dengan tampang sedih, cape dan kasian, pegawai perpus dengerin kisah gue hari itu, dengerin keluhan gue dan tetep juga minta denda perpus gue. Untuk denda perpus saja hampir mencapai setengah harga buku yang gue pinjam, menyedihkan bukan dan gue bayar tanpa gue minta duit dari temen gue itu. Gue pikir udalah, gue yg pinjem dan atas nama gue yah gue jugalah yang tetep bertanggungjawab. Entah karena gue kasih duit atau emank pegawai perpus kasian sm gue tapi mereka bersedia minjemin gue buku perpus bahkan tanpa kartu perpus gue yang masih diurus. Dan ada satu buku yang ga boleh dipinjamkan tapi pegawai perpus malah bersedia minjamin gue buku itu, apapun itu gue tetep berterimakasih dan bersyukur.

Malamnya gue ada kelas tapi dengan perasaan yang ga karu-karuan, gue coba menghubungi mama, dan gue cerita kejadian yang gue alami hari itu dan mama tetep dengerin gue walau beliau sedang dalam perjalan dari kantor, beliau tetap berusaha fokus mendengarkan dan memberi semangat buat gue. Saat itu gue pengen bilang gue kangen dia, gue pengen meluk dia, batin gue tertekan, gue sedih krn dosen-dosen gue yang sesukanya. tapi gue coba untuk menahan air mata gue, gue coba untuk bertahan, gue jg ga mau mama kepikiran dan malah mengganggu kegiatannya. Kesedihan gue, biarlah jadi kesedihan gue, ga semestinya semua kesedihan gue harus di rasakan mama. Karena gue tau mama juga pasati punya kesedihannya sendiri.

Ada hal baik dari kejadian kemaren yang gue alami, gue jadi semangat buat kuliah dan gue harus bisa, untuk semester ini gue target minimal 3,3 dan ga ada ngulang, dan gue harus bisa.
Gue bakal buktiin ke dosen-dosen yang suka memberi cobaan itu untuk lihat betapa gue siap dan pantas menjadi mahasiswa!
Gue memang punya batas kemampuan tapi semangat gue tak ada batas. Dan gue yakin Tuhan yang selalu menjaga gue juga akan membantu, Tuhan ga akan biarkan anaknya yang cantik ini sedih karena masalah kuliah.
gue kuat karena TUHAN ku hebat. Terimakasih TUHAN.
semangaaaaaaaaaaaat!!!!!!!

Selasa, 04 Maret 2014

this is LOVE ?



klo Cuma teman kenapa saling bohong kenapa ga mau jujur?
Klo Cuma teman kenapa harus sembunyi-sembunyi?
Apa teman buatmu itu yang hanya kau cari saat kau susah?
Saat kau bahagia, kau dmn? Apa kau pikir yang bisa susah Cuma dirimu?
Berapa kali ku coba untuk  bertahan, untuk tidak menghubungimu
Apa kau tau gmn rasanya? Apa kau bisa merasakannya?
Aku berharap Tuhan kirimkan malaikatnya buat bilang “ aku merindukanmu”,
Aku ingin kau tersiksa dengan rinduku, betapa menyakitkan menjadi masalalu
Kala kau sudah memimpikan masa depan bersama.
Tapi betapapun aku merindukanmu , aku memilih diam dan bertahan dalam siksa rindu itu.
Mungkin aku tak berguna lagi, mungkin air mata akan selalu tertahan, tapi dunia tidak akan berakhir
Hanya karena kau meninggalkanku.
Mungkin sekarang jalan kita berbeda, mungkin sekarang kau bahagia bersamanya.
Saat aku melihatmu bahagia, aku juga bahagia untukmu.
Tapi aku berharap saat aku menangis, kau ada menghiburku bukan menjadi penyebab tangisanku.
Aku tak pernah menyesal mengenalmu, aku tak pernah salah jatuh cinta padamu.
Aku hanya akan menyimpan cinta itu, kisah yang pernah ada akan menjadi kenangan indah.
Mesti penuh duka tapi ini bukan akhir dari segalanya.
Suatu saat, aku berharap secepatnya kau sadar betapa aku mencintaimu dan merindukanmu.
Meski aku harus selalu menolakmu, aku berharap kau menemukan kebahagian lebih dariku
Dan aku akan ikut bahagia melihatmu dari sini.
Jika kau merasa bersalah, kembalilah padaku seutuhnya, jgn bawa masalalu mu
Jika kau ingin bersamaku lagi, hilangkan dulu pikiran tentang yang lain
Dan saat kau bisa melakukannya aku akan selalu menerimamu disisiku.
Aku bukan marah karena kau membohongiku, aku hanya belum sanggup menjadi temanmu.