Hai kamu yang selalu di nanti dan tak pernah hadir
kembali, ijinkan aku menceritakan bagaimana perasaanku saat ini padamu. Apa kau
puas setelah tahu bagaimana perasaanku padamu? Kau pantas berbangga karena tak
mudah melumpuhkan hatiku dan kau akhirnya berhasil menaklukkannya. SELAMAT!!!
Aku mungkin orang yang kau suka tapi tak diharapkan. Aku cukup
mengenalmu, dan aku sadar saat ini aku bukan orang yang seperti kau mau. Terlepas
dari rasa marah dan sakit hati, aku lebih memilih tersenyum dan melepaskan
perasaan ini. Aku bukan orang bodoh yang percaya cinta itu cukup untuk
segalanya. Karena pada kenyataannya itu tak ada artinya tanpa usaha dan
komunikasi. Hubungan ini tak seharusnya dilanjutkan, benar?? Aku tak ingin
mengikat seseorang yang tak mau terikat, aku selalu membebaskanmu bahkan dari
dulu.
Aku orang yang egois, dan kau tau itu. Dan sekarang mungkin
keegoisanku menutup semua perasaanku untukmu. Karena aku tak ingin seseorang
yang tak membutuhkanku, dan tak bisa jadi kebutuhanku. Aku paling gak suka
diabaikan, dan siapa yang mau itu??? Tapi kau sepertinya sedang mengabaikanku,
dan aku tak suka itu. Ini lah dimana keegoisanku mengambil pilihan.
Saat ini akan menjadi saat-saat tersulit dan akan ku kenang
selamanya. Saat dimana masa studi ku akan berakhir, dan menjadi tekanaan
tersendiri. Jujur saja, aku stress! Mungkin ini hal yang wajar untuk situasi
saat ini. Masalah kuliah, skripsi yang membingungkan, keluargaku yang dilanda
cobaan, dan kamu yang tak ada disampingku. Aku tak memintamu selalu bersamaku
walau aku mengharapkannya, aku hanya ingin kau ada bersamaku saat aku terpuruk.
Bukan karena tak ada orang lain, tapi aku mengharapkanmu. Salahkah??
Untuk kesekian kalinya aku mau mundur dan melupakan
perasaan ini, dan entah aku bisa tapi kali ini aku memutuskan untuk melakukannya.
Aku gak tau apa ini keputusan yang benar untuk kita tapi yang pasti ini mungkin
yang terbaik untuk ku saat ini. Aku cukup terbeban dengan semua masalah yang
ada dan aku tak ingin kau jadi tambahan. Jika kau tak bisa menemaniku, lebih
baik aku tak mengharapkanmu bukan? Mungkin ini saatnya aku harus bersosial,
bertemu teman-teman dan atau mencari teman baru. Hal yang sudah lama tidak
kulakukan, hal yang sudah lama tak kupedulikan, ini saatnya keluar dari zona nyamanku
dan melihat dunia lagi. Ini saatnya aku menata kehidupanku lagi tanpa mu
disisiku.
Terimakasih untuk semuanya, entah kau akan menjadi kenangan
atau takdir akan melanjutkannya kembali. Untuk saat ini, aku akan membuka hati
ini untuk hal baru dan mungkin orang baru. Aku akan tersenyum menghadapi dunia,
masalah bukan hal yang harus ditangisi, dan aku tak akan kalah. Aku bukan
pengecut yang lari dari masalah. aku tak akan menyalahkanmu untuk apa yang
tidak kau lakukan, tapi aku salah jika tetap mengharapkanmu tanpa kepastian. Aku
tak mau jadi orang bodoh. Dan seperti yang kau tau,tak sulit untuk ku berbaur
dan mencari yang baru, tapi kali ini aku akan berhati-hati, aku tak akan
bermain seperti dulu. Sekarang saatnya berpikir dan bertingkah dewasa.